Thursday 17 April 2008

apalah arti...?

apalah arti...?
tubuh yang terbasuh wudhu
sujud yang menunduk haru
jika Engkau mengutuk usaha ku

apalah arti...
gerak raga menghendak pahala
sementara tampak nyata beternak dosa
lalu percuma tanpa tulus Mu

apalah arti...
nasuha pertama atau kedua
waktu lalu atau masa depan
jika saat ini Kau laknat

apalah arti...
yang telah atau akan ku lakukan
tangis atau jerit menghujam malam
jika maaf Mu tak kunjung datang

apalah arti...
hati yang masih tertanam di sini
matahari yang stia menyinari
mimpi yang terus membayangi
tegak gigih menginjak bumi
nyawa yang belum hendak pergi
waktu yang berlari tanpa henti
mahluk tumbuh lagi menanti mati
malam yang pergi di ganti pagi
hhh...
apa saja cerita pengisi hari...

apalah arti...
jika DiriMu seperti enggan kembali

Saturday 29 March 2008

di ujung jum'at

pagi ini
perut ku masih memar
kaku
menahan getir
yang masih saja terasa
kemarin ia di hantam palu godam

saat ku lengah
di penghujung jum'at

tak dapat ku tebak
waktu yang tetap memegang kendali

tak ada waktu untuk bersedih
mencoba segera sembuhkan luka
tak akan manja
ini saat nya aku berdiri

kenangan kelam kembali terpahat
semoga cintaku tetap melekat

lalu subuh kembali memberi harap
seakan masa depan tak ada siksa

wahai angin
lantunkan kembali salam ku untukNYA
agar perih kembali terobati

Monday 24 March 2008

benci untuk mencintai mu

...
dan aku tak tahu apa yang terjadi
antara aku dan kau
yang ku tahu pasti
ku benci
untuk mencintai mu
...




*) benci untuk mencinta - naif

Tuesday 4 March 2008

keluh

keluh dan peluh berlabuh untuk berpuluh
mata nya garang lantang menantang siang
kekar...
taring nya tajam menghujam malam
tak gentar di incar halilintar menyambar
perkasa...
Dia berkuasa atas segalanya

dalam lengah aku lelah menyerah pasrah
dalam lalai aku terkulai di tengah ramai
dalam mimpi aku sembunyi memuji bertahta janji
dalam gelap aku mendekap harap tetap mengkilap

oh Kasih ku yang tak tersentuh waktu...

apalah arti yang sudah terjadi pada hari ini
keluh dan peluh berlabuh untuk berpuluh

Sunday 24 February 2008

suatu maghrib

menjelang maghrib aku berdiri
pandang terbuang lewat jendela

angin senja menyapu wujud ku
lembayung petang masih terbentang

ku tatap lekat
siap ku hambur bermacam kata

insyaAllah